Monday, October 1, 2018

Perayaan 1 Muharam, Lima Pusaka Desa Diarak dan Dijamas

Beberapa daerah di Indonesia mempunyai kebiasaan tiap-tiap tanggal 1 muharram. Seperti di Desa Pengkol, Kecamatan Nglipar Gunungkidul yang mempunyai kebiasaan mengarak pusaka sekaligus juga jamasan atau memandikan pusaka.

Ada lima pusaka dikirab dari Balai Desa Pengkol ke arah rumah budaya untuk dikerjakan jamasan bersama beberapa ratus pusaka punya masyarakat pada Selasa (11/9/2018) sore. Tidak lupa beberapa abdi dalam Keraton Yogyakarta serta prajurit lombok abang.

Baca juga: Akreditasi Prodi UNJ

Semua ke arah pasarean Ki Ageng Damarjati atau Sunan Tremboyo menjadi sesepuh pencetus terdapatnya kirab pusaka di lokasi pegunungan seribu pada saat itu, atau saat ini diketahui dengan Gunungkidul.

Menurut Ketua Panitia kirab, Purwanto, agenda kirab pusaka serta nguras gentong adalah kebiasaan teratur. Perihal ini menjadi bentuk permintaan pada Tuhan Yang Maha Esa supaya dijauh dari bala serta didekatkan dengan kemakmuran.

"Tidak lupa semua memanjatkan doa untuk Ki Ageng Damarjati atau Sunan Tremboyo, dengan keinginan dengan wasilah beliau penduduk yang ikuti dapat memperoleh barokah Nya, atas izin serta ridho dari Allah SWT," katanya.

Dalam kirab serta jamasan itu pusak yang dikirab dinataranya ousaka asli dusun Pengkol yang dikumpulkan dengan empat pusaka yakni Payung Agung, Tombak Korowelang, Cemethi Pamuk, dan tombak Kyai Umbul katon. "Diluar itu juga pusaka-pusaka penduduk dari mana saja yang banyaknya beberapa ratus," katanya.

Baca juga: Akreditasi Prodi PNJ

Dalam agenda budaya tersdbut juga di hadiri Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi dan anggota DPRD DIY Slamet.

Kirab pusaka serta Kebiasaan Menguras Genthong berjalan meriah, Kebiasaan setahun sekali bertepatan peringatan 1 Muharam di ramaikan dengan beberapa pentas seni kebiasaan gejog lesung, senam tobelo, karawitan serta jathilan.

No comments:

Post a Comment