Gempa Palu-Donggala meninggakan narasi susah buat Menteri Desa Pembangunan Daerah Ketinggalan serta Transmigrasi (Mendes PDTT) Eko Putro Sandjojo. Musibah dahsyat yang memunculkan banyak korban itu ikut merengut nyawa dari keluarga pegawai di lingkungan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Ketinggalan serta Transmigrasi (Kemendes PDTT).
Baca juga: Akreditasi Prodi ITB
“Keluarga pegawai kami jadi korban dari gempa Palu-Donggala. Ini adalah berita susah buat kami,” tutur Eko, di Jakarta, Selasa (9/10/2018). Eko menjelaskan, pegawainya itu mesti kehilangan istri serta dua anak perempuannya yang masih tetap kecil.
Waktu bencana berlangsung, istri serta anak sang pegawai tengah berkunjung ke rumah orangtuanya di Palu. Gempa Bumi di lokasi itu merusak rumah mereka.
“Istri serta dua putri yang masih tetap kecil terkubur di rumah bersama bagian keluarga yang lainnya. Jenazah mereka barusan diketemukan,” tuturnya.
Ia menyampaikan gempa bumi serta tsunami di Palu-Donggala adalah bencana besar yang mesti ditemui bersama dengan oleh bangsa Indonesia. Sekarang ini semua komponen penduduk mesti sama-sama bahu-membahu selamatkan serta memperkuat beberapa korban.
Baca juga: Akreditasi Prodi ATMI
“Kami mengharap pegawai kami dan korban Palu-Donggala yang lain tidak patah semangat, mari kita hadapi bencana ini dengan bersama,” tuturnya.
Kemendes PDTT, lanjut Eko, sudah lakukan beberapa langkah tanggap musibah untuk memudahkan korban di Palu-Donggala. Sekarang ini Kemendes PDTT sudah buka Posko Pengungsian di Balai Transmigrasi Palu. Di tempat itu ikut dibangun dapur umum serta posko kesehatan yang melayani seputar 2.000 pengungsi.
No comments:
Post a Comment