Monday, March 11, 2019

Peneliti UI: Kartu Prakerja Solusi Gap Lembaga Pendidikan dan Dunia Kerja

Gagasan program kartu prakerja yang digagas capres nomer urut 01, Joko Widodo (Jokowi) dipandang baik dengan ide. Masalahnya hal tersebut jadi jalan keluar pada instansi pendidikan serta dunia kerja.

“Hal ini ialah bentuk pandangan jika masih tetap ada gap pada kompetensi yang dibuat instansi pendidikan dengan keperluan dunia kerja,” kata periset Instansi Penyidikan Ekonomi serta Penduduk Fakultas Ekonomi serta Usaha Kampus Indonesia (LPEM FEB UI) Mohammad Dian Revindo di Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Baca juga : Biaya Kuliah UPN JATIM - Pendaftaran UPN JATIM

Menurut dia, Jokowi sudah mengidentifikasi, dunia pendidikan sekarang ini, menguasai pada peningkatan pengetahuan, tetapi kurang dalam ketrampilan yang aplikatif, hingga butuh didorong kapasitasnya dengan memberi kursus.

Revindo pun memiliki pendapat, supaya program itu berjalan, pertama, butuh konsentrasi tujuan yang disasar sebab pemerintah mempunyai terbatasnya fiskal.

Untuk didapati, katanya, tiap-tiap tahun minimum ada dua juta angkatan kerja baru yang dibuat oleh instansi pendidikan serta dari jumlahnya itu tidak semua “lack of skills”.

“Program pendidikan vokasi membuahkan lulusan yang miliki skills, tapi mungkin mereka ‘lack of general knowledge serta attitude’,” katanya.

Pengajar pada Sekolah Analisis Stratejik serta Global Kampus Indonesia ini memberikan, tidak hanya potensi tehnis, yang banyak dibutuhan lingkungan kerja malah potensi umum seperti kerja grup, kepemimpinan, evaluasi cepat, komunikasi, serta yang lain.

Ke-2, katanya, kartu prakerja nampaknya akan dapat dipakai di 3.000 balai latihan kerja yang menyebar di semua indonesia, jadi sarana serta type kursus yang disiapkan di BLK pun butuh diperbanyak serta sesuai keperluan ditempat.

“Tidak ada kelirunya BLK pun menyiapkan kursus manajerial tingkat basic (rencana, tim work, komunikasi) serta dasar-dasar IT untuk menanggapi industri 4.0,” tuturnya.

Ke-3, terdapatnya pengangguran yang bukan fresh graduate. Mereka ialah yang berhenti kerja untuk mencari kerja lainnya yang lebih wajar.

Baca juga : Biaya Kuliah ATMI - Pendaftaran ATMI

“Mereka sisi dari pengangguran struktural. Apa mereka akan mendapatkan hak kartu prakerja? Mereka pun butuh untuk mendapatkan upgrading kompetensi,” tegasnya.

Ke empat, penerima kartu prakerja pun butuh bijak atau setidaknya memperoleh instruksi type kursus apakah yang sesuai dengan. Ini butuh supaya biaya yang dipakai efektif serta efisien.

“Jika tiap-tiap kartu contohnya cuma dapat dipakai untuk 3-4 type kursus, jadi mereka mesti memperoleh type kursus yang sangat jadi besar kemungkinannya mendapatkan pekerjaan yang wajar,” tuturnya.

No comments:

Post a Comment