Iran mengutuk ketetapan Inggris yang masukkan sayap politik pergerakan Hizbullah, Lebanon, menjadi organisasi terlarang. Iran memvisualisasikan ketetapan itu menjadi ketetapan yang salah serta tidak bertanggungjawab.
Baca juga : Jurusan di UNAIR
Inggris awal minggu ini menjelaskan akan berupaya jadikan anggota pergerakan Syiah atau memberi suport pada grup itu menjadi tindak kejahatan.
Ketetapan itu menyusul kemarahan atas timbulnya bendera Hizbullah, yang tampilkan senapan serbu Kalashnikov, pada demonstrasi pro-Palestina di London.
"Iran memandang Hizbullah menjadi kemampuan yang resmi serta legal yang mainkan peranan yang efisien serta tidak terbantahkan dalam menolong kestabilan politik negaranya serta mengawasi keamanannya," kata Kementerian Luar Negeri Iran di websitenya.
"(Iran) memandang ketetapan untuk tempatkan Hizbullah dalam rincian hitam terorisme ialah salah serta tidak bertanggungjawab dan salah satunya yang tidak akan berperan pada kestabilan serta keamanan Lebanon," sambung pengakuan itu seperti dikutip dari AFP, Sabtu (2/3/2019).
Baca juga : Jurusan di ITS
Hizbullah dibangun pada tahun 1982 saat perang sipil Lebanon serta berperang dengan Israel pada tahun 2006. Grup ini pula adalah kemampuan penting dalam politik negara itu dengan menggenggam tiga tempat di kabinet.
Teheran ialah simpatisan penting Hizbullah serta "perlawanannya" pada musuh besar Republik Islam itu, Israel.
Inggris masukkan sayap militer Hizbullah ke rincian hitam pada 2008 tapi sampai saat ini tidak bertindak apapun pada sayap politiknya.
No comments:
Post a Comment