Friday, April 5, 2019

Ketua Masjid Selandia Baru Sebut Mossad Dalang Teror Christchurch

Kedutaan Besar Israel di Wellington menyesalkan pengakuan seseorang ketua masjid terpenting di Selandia Baru yang mempersalahkan Mossad atas serangan teroris di Christchurch. Mossad ialah tubuh intelijen Israel.

Pada Sabtu lantas, Ketua Masjid E Umar Mt Roskill Ahmed Bhamji memberi pidato dalam suatu pertemuan umum untuk beberapa korban di Aotea Square, Auckland.

Baca juga : Jurusan di IPB

Dalam pidatonya, Bhamji menjelaskan ia berprasangka buruk pria bersenjata yang menghajar 50 orang di Masjid Al-Noor serta Masjid Liwood lantas memperoleh dana dari Mossad serta usaha Zionis.

"Saya berdiri di sini serta saya menjelaskan saya mempunyai keraguan yang begitu, begitu kuat jika ada banyak grup di belakangnya serta saya tidak takut untuk menjelaskan saya terasa Mossad ada di belakang ini," tuturnya, yang rekaman videonya sudah menebar.

Sebatas didapati, menjadi tubuh intelijen Israel, Mossad bertanggungjawab untuk pengumpulan data intelijen, operasi rahasia serta kontraterorisme.

Dalam launching hari Kamis pagi, Kedutaan Besar Israel menyebutkan dakwaan Bhamji tidak logis serta disesalkan.

"Kebanyakan orang Israel, dengan beberapa orang Selandia Baru, berduka atas pembantaian teror yang mengerikan pada jamaah Muslim di Christchurch," kata kedutaan itu.

"Dakwaan absurd yang dibikin oleh Bhamji ialah ekspresi yang disesalkan dari prasangka anti-Semit yang sangat basic serta kami meyakini jika itu betul-betul tidak diterima oleh kepemimpinan komune Muslim serta oleh semua masyarakat Selandia Baru," lanjut pengakuan itu.

Baca juga : Jurusan di UNPAD

"Pada sekarang ini kami ingin mengemukakan kembali simpati terdalam dari kedutaan Israel serta negara Israel pada beberapa korban serta keluarga serangan Masjid Al-Noor serta Linwood," tambah kedutaan Israel, yang diambil dari New Zealand Herald, Jumat (29/3/2019).

Tempo hari, Komisi Hak Asasi Manusia Selandia Baru pula membuat pengakuan sikap atas pidato Bhamji.

"Prasangka pada beberapa orang Yahudi tidak mempunyai tempat di Selandia Baru. Kita mesti mengutuk rasisme, kedengkian, serta anti-semitisme setiap saat kita memandangnya," kata komisi itu di Twitter.

Bhamji pada Newshub menjelaskan jika penyidikan dibutuhkan untuk tahu dari tempat mana pria bersenjata itu memperoleh uangnya. Aktor serangan teroris itu ialah Brenton Harrison Tarrant, 28, pria Australia yang mengampanyekan supremasi kulit putih.

"Mossad siap untuk semuanya ini," kata Bhamji. "Saat saya bicara mengenai Mossad, kenapa beberapa orang Yahudi mesti geram mengenai hal tersebut? Berikan saya jawaban."

No comments:

Post a Comment