Untuk memberi dukungan program Indonesia Bebas Sampah 2025, PT Sentul City Tbk (SC) akan menerapan Skema Pengangkutan Sampah dengan Cara Terpilah mulai 1 April 2019. Sentul City sendiri telah berjalan dengan program SC Sero Waste 2020 ini dengan menyertakan masyarakat untuk terlibat dalam program Indonesia Bebas Sampah 2025 dari saat ini.
“Kita luncurkan program ke arah SC Zero Waste 2020 di Hari Perduli Sampah Nasional tanggal 21 Februari 2019,” kata Head Corporate Communication PT Sentul City Tbk Alfian Mujani lewat tayangan persnya, Kamis (21/9/2019).
Baca juga : Jurusan di POLINEMA
Program ini, kata Alfian, adalah salah satunya kepedulian SC pada keadaan global persampahan. Indonesia sendiri adalah negara posisi ke-2 dalam dunia penyumbang sampah ke laut.
"Sampah menumpuk di laut berlangsung karena penduduk tidak teratur dalam mengurus sampah dimana salah satunya memiliki bentuk ialah buang sampah tidak pada tempatnya," katanya.
Alfian menjelaskan, program ini mempunyai tujuan untuk ajak semua masyarakat SC serta tenant komersial yang berada di SC, untuk berperan lakukan pengurangan serta perlakuan sampah langsung dari sumber sampah, memisah sampah serta buang dengan terpilah. “Sedangkan pengendalian setelah itu jadi tanggung jawab lokasi,” tuturnya.
Program SC ke arah Zero Waste 2020 ini, kata Alfian, pun bersinergi dengan Pemerintah Kecamatan Babakan Madang serta sembilan desa untuk berperan serta memberi dukungan serta berpartisipasi dalam program Indonesia Bebas Sampah 2025.
Keuntungan yang di tawarkan pada desa seputar dari program ini ialah nara sumber/trainer skema kelola sampah taraf desa, agunan pasar untuk bank sampah desa, keterkaitan dalam sirkular ekonomi serta penyerapan tenaga kerja di TPS3R (pemulung, tenaga pengangkut, tenaga pengolah).
Baca juga : Jurusan di UIN MALANG
“Saat ini kunjungan pada empat kades bersama dengan team pendamping desa dari kecamatan Babakan Madang sudah dikerjakan untuk lakukan pemetaan permasalahan serta merangkum jalan keluar untuk desa,” katanya.
Yang diimpikan dari program ini, kata Alfian semua masyarakat serta tenant di Sentul City, yang sekarang ini sampai kira-kira 6.000-an rumah, bersama semua masyarakat 9 desa seputar di kecamatan Babakan Madang bisa lakukan pemilahan sampah langsung dari sumbernya.
“Kita harap ini jadi trigger buat lokasi lainnya di Kabupaten Bogor, untuk turut perduli, taat serta berperan dalam persoalan sampah,” tuturnya.
No comments:
Post a Comment