Dipha Kresna Aditya Barus atau yang diketahui menjadi DJ Dipha Barus jadi musisi kesekian yang mengatakan penolakan pada Perancangan Undang-Undang (RUU) Permusikan yang sekarang ini jadi perhatian publik, terpenting di kelompok musisi.
Sama seperti dengan musisi yang lain yang mengatakan keberatan serta bahkan juga menampik, Dipha mengakui, masalah 5 dalam RUU Permusikan itu punya potensi untuk mengekang kebebasan serta kreatifitas musisi dalam membuahkan satu karya.
Baca juga : Jurusan di TEL-U BANDUNG
"Jika saya, jelas menampik RUU Permusikan. Dengan pribadi, buat saya musik ialah tempat berekspresi. Dia tempat untuk membahasakan semua pandangan saya. Musik tidak mempunyai desakan juga tiada batasan bahasa," tutur Dipha Barus pada SINDO waktu didapati di lokasi Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (7/2) malam.
Kehadiran masalah 5, menurut musisi berdarah Suku Karo ini, akan menjegal jalannya menjadi seseorang musisi EDM (electronic dance music) yang demikian kental dengan budaya barat. Seperti didapati, salah satunya point dalam masalah 5 itu mengendalikan mengenai dampak jelek budaya asing.
Point lainnya yang menurut musisi kelahiran Jakarta, 4 Januari 1986 cukuplah memberatkan dianya menjadi musisi ialah kehadiran point mengenai uji kompetensi seseorang musisi. Masalahnya ia tidak melalui evaluasi resmi untuk mengolah lagu diatas turntable.
"Jika ingin jujur, saya menampik semua masalah dalam RUU Permusikan. Pertama, lagu gue tidak ada yang berbahasa Indonesia. Ke-2, potensi gue bermusik tidak dari pendidikan resmi tetapi otodidak. Gue belajar dari YouTube serta semua jenis," tuturnya
Atas basic keberatan itu, jadi DJ Dipha Barus tidak terasa terpenting untuk membuat revisi RUU Permusikan. Ia memandang, industri musik Indonesia tidak membutuhkan RUU Permusikan. "Ya, semestinya tidak perlu ada-ada saja."
"Gua ngeliat masalah sertifikasi belumlah jelas, yang bahasanya tidak jelas tentang maksudnya. Jadi gue cukup tersontak serta menampik RUU Permusikan," katanya kembali.
Baca juga : Jurusan di UNSIL
Walau mengerti jika dianya baru saja terjun ke blantika musik Indonesia, namun perkembangan musik di Tanah Air cukuplah cepat. Seperti musik yang ditelateni Dipha sekarang ini, awalannya dikit yang menyenanginya. Namun, seiring waktu berjalan, musik yang ditekuninya telah mulai di nikmati beberapa orang.
"Industri musik Indonesia begitu terbuka sekali dengan jenis musik apa pun, hingga gua memandang jika musik tidak dapat dibatasi untuk musisi yang mengekspresikan karyanya," katanya.
DJ yang sukses bekerjasama dengan musisi dunia seperti Charli XCX serta Troye Sivan ini juga mengharap pada semua pihak yang membuat RUU Permusikan, untuk berkaca diri dalam membuat suatu kebijaksanaan.
No comments:
Post a Comment