Protes itu dikirimkan supporter di antara latihan pertama PSSI di lapangan sepakbola Yogyakarta International School (YIS) Jombor Lor, Desa Sinduadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman, Selasa sore (21/1/2020). Beberapa puluh supporter menerobos masuk ke tempat latihan untuk mengemukakan protes.
Baca Juga : Biaya Kuliah POLMAN
Dari pengamatan detikSport, selesai latihan dibubarkan serta beberapa pemain ke arah bis, beberapa puluh supporter memakai pakaian hitam, penutup muka serta topeng bergambar muka Seto Nurdiantoro langsung menggempur lapangan. Mereka meneriakkan yel-yel supaya Alfonso de la Cruz, Eduardo Perez, serta Listiantoro Raharjo angkat kaki dari team.
Disamping itu, mereka menempeli bis pemain dengan poster tertulis "All we need is Seto", "Pilih mereka yang mundur atau kami yang mundur", serta topeng dengan gambar muka Seto tertulis "Are you bahagia?".
Tidak hanya poster yang ditebar serta ditempelkan, beberapa banner bersuara protes ikut dibentangkan di lapangan. Tindakan protes itu diindikasikan adalah bentuk kekesalan supporter pada manajemen PT PSS.
Tetapi, tindakan itu tidaklah sampai menyebabkan beberapa hal pengacau. Beberapa puluh polisi yang berjaga semenjak latihan awal sukses menentramkan massa. Pada akhirnya, tidak berlalu lama, massa membuyarkan diri.
Pelatih PSS Sleman, Eduardo Perez, pilih untuk sedikit memberi komentar. Ia janji akan memberi komentarnya pada session latihan esok sore.
Baca Juga : Politeknik Negeri Manufaktur
"Kamu bisa bertanya apapun esok," kata Eduardo selesai latihan.
Selain itu, pemain PSS dari Spanyol, Alfonso, menjelaskan tidak tahu persoalan yang membuat supporter meminta untuk pergi. Walau sebenarnya, menurut dia, ia benar-benar menghargai beberapa supporter.
"Saya tidak paham (mengapa mereka protes), saya menghargai mereka (supporter)," kata Alfonso.
"Kita bukan apa-apa tanpa ada supporter, serta saya berupaya profesional, berusaha bersama dengan PSS Sleman, saya akan berupaya untuk lebih baik dari musim kemarin," ia menjelaskan.
No comments:
Post a Comment