Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memberi beberapa pesan buat masyarakat NU berkaitan dinamika nasional. Pesan itu dikatakan Gus Yahya memberi respon panasnya permusuhan karena Pemilu serempak 2019.
Baca juga : Jurusan di UNG
Pertama, masyarakat NU harus menjaga potensi berdemokrasi dengan normal dengan tidak bertindak yang akan mengakibatkan kerusakan demokrasi itu. Lalu, masyarakat NU diimbau tidak bertindak yang melanggar konsitusi sebab hal tersebut tidak sesuai prinsip kenegaraan.
Seterusnya, jalankan skema demokrasi harus diniatkan untuk melaksanakan ibadah hingga yang ada ialah rasa tulus sebab Allah. “Apapun dari hasil ikhtiar kita ini harus di terima dengan ridha. Jangan pernah kita suul adab pada Allah dengan menggerutui, menampik ketetapan Allah dengan mengakibatkan kerusakan ketetapan Allah, lakukan rusaknya kerusakan itu adalah suul adab yang mengagumkan,” kata Gus Yahya dalam tayangan persnya, Rabu (22/5/2019).
Dia menjelaskan, jadwal Pemilu adalah momen masyarakat NU di beberapa dearah untuk mengekspresikan inspirasi politiknya. Hal tersebut dapat dikerjakan masyarakat NU dengan jadi contoh yang baik hingga dapat jadi bukti pada dunia luar jika demokrasi di Indonesia ialah demokrasi yang beradab serta pelopornya ialah NU.
Baca juga : Jurusan di UNRAM
“Kemudian, ikuti skema demokrasi dengan adil serta lumrah sebagaiman harusnya hingga kita mengharap ini penting terutamanya buat kita masyarakat NU, jika NU sudah tiba pada kematangan semacam ini,” katanya.
Penting, lanjut Gus Yahya, masyarakat NU harus dapat meningkatkan peranan politiknya dengan positif. Supaya kehidupan berbangsa serta bernegara makin aman tanpa keonaran yang berefek jelek untuk bangsa Indonesia.
No comments:
Post a Comment