Perdana Menteri Mahathir Mohamad menyatakan jika orang Israel tidak bisa hadir ke Malaysia sebab ke-2 negara tidak mempunyai jalinan diplomatik. Ia mengaku rezim Zionis begitu kuat, tetapi Kuala Lumpur tidak mesti tunjukkan pertemanannya
Perdana Menteri berumur 93 tahun ini menjelaskan Malaysia mempunyai hak untuk mengawasi perbatasannya supaya tertutup buat beberapa orang spesifik, terpenting dari beberapa negara yang terasa banyak lakukan kekeliruan.
Baca juga : Biaya Kuliah UNSAM - Pendaftaran UNSAM
"Banyak negara sekarang ini lihat orang luar hadir ke negara mereka serta tidak sangat suka mengenai hal tersebut. Mereka menggulingkan pemerintah itu sebab mengijinkan imigran masuk," tutur Mahathir.
"Jadi, satu negara mempunyai hak untuk mengawasi perbatasannya tertutup buat beberapa orang spesifik, itu penyebabnya perbatasan berada di sana, tapi di Malaysia, kami tidak mempunyai jalinan diplomatik dengan Israel benar-benar serta kami terasa jika mereka lakukan beberapa hal yang salah," lanjut ia sesudah mengemukakan pidatonya untuk Oxford Union yang ditayangkan langsung oleh Astro Awani dari London pada Sabtu (19/1/2019) pagi.
Mahathir mengemukakan hal tersebut saat disuruh oleh Presiden Oxford Union Daniel Wilkinson menuturkan larangan Malaysia atas keterlibatan atlet Israel dalam Kejuaraan Beberapa Renang Dunia yang akan diselenggarakan di Sarawak pada bulan Juli yang akan datang.
Perenang dari seputar 70 negara diprediksikan akan berkompetisi di kejuaraan 29 Juli-4 Agustus. Kejuaraan itu jadi tonggak terpenting sebelum Olimpiade Tokyo tahun 2020.
Di tanya apa adil untuk menghukum orang Israel serta bukannya pemerintah Israel, Mahathir menjelaskan jika sejumlah besar orang Israel tampak memberi dukungan pendirian yang diambil oleh pemerintah mereka.
“Kami tidak dapat banyak berbuat mengenai pemerintah Israel, mereka begitu kuat. Jadi, kami tidak menjelaskan apa-apa mengenai pemerintah Israel tapi kami tidak mesti tunjukkan pertemanan pada mereka," tuturnya, yang dikutip Bernama.
Baca juga : Biaya Kuliah UTU - Pendaftaran UTU
Pemimpin Malaysia itu mengakui tidak keberatan jika pengakuannya pada Israel dipandang anti-Semit. Ia menyatakan jika haknya untuk menjelaskan apapun mengenai aksi Israel pada Palestina.
"Saya tidak dapat memahami ini. Kami bicara mengenai kebebasan bicara, tapi Anda tidak dapat menjelaskan apa-apa pada Israel, pada orang Yahudi, kenapa demikian? Bila kita bebas menjelaskan apakah yang kita gemari, kita bisa menjelaskannya, tapi kita dipandang anti-Semit oleh orang Yahudi," tuturnya.
"Itu ialah hak mereka untuk menggenggam opini semacam itu pada saya, ini hak saya untuk memberitahu mereka pun jika mereka sudah lakukan beberapa hal yang salah," tuturnya, yang mendapatkan tepok tangan dari kerumunan.
No comments:
Post a Comment