Thursday, January 31, 2019

Iran Latihan Perang, 12.000 Pasukan Elite Dikerahkan

Iran mengadakan latihan perang di hari Jumat (25/1/2019) dengan mengerahkan seputar 12.000 pasukan elite, kendaraan lapis baja sampai pesawat jet tempur. Manuver kesempatan ini menunjukkan tindakan perpindahan cepat unit-unit militer yang baru di kembangkan serta diprioritaskan untuk memerangi agresor musuh serta gerilyawan bersenjata.

Baca juga : Biaya Kuliah UNSRI - Pendaftaran UNSRI

Stasiun tv pemerintah memberikan laporan, beberapa drone serta seputar 60 helikopter pun dilibatkan dalam latihan perang yang akan berjalan dua hari di pusat Propinsi Isfahan.

Latihan tempur di hari Jumat mengaplikasikan tindakan pasukan komando yang mengincar beberapa militan bersenjata, sesaat batalion lapis baja memblok pasukan "musuh" yang berupaya mundur.

"Dalam latihan perang ini, kami akan tampilkan dua perubahan terpenting; batalion pasukan spesial yang berjalan cepat serta batalion bersenjata yang begitu mobile," kata Jenderal Kioumars Heydari, kepala pasukan darat Iran pada stasiun tv pemerintah yang diambil Reuters.

Heydari menjelaskan latihan perang itu akan menyenangkan rekan-rekan Iran serta tunjukkan pada beberapa striker jika mereka akan melawan "pukulan cepat serta merusak" dari tentara Iran.

Baca juga : Biaya Kuliah UBB - Pendaftaran UBB

Jalinan pada Iran serta Amerika Serikat, yang tetap membeku, makin lebih buruk sesudah Presiden Donald Trump menarik Washington keluar dari kesepakatan internasional yang batasi program nuklir Teheran. Sesudah keluar dari kesepakatan itu, AS mengaplikasikan kembali sangsi ekonomi pada Iran yang awal mulanya dicabut.

Ketegangan pun bertambah pada Iran serta musuh bebuyutannya; Israel, dan dengan tetangga-tetangga Teluknya, terpenting Arab Saudi. Pada September lantas, parade militer Iran terserang dengan korban meninggal sekitar 25 orang. Grup Islamic State atau ISIS mengaku bertanggungjawab atas serangan itu.

Iran membuat latihan militer seringkali dalam setahun untuk tunjukkan kesiapannya untuk menyikapi agresi asing. Akan tetapi, dimana beberapa analis pertahanan Barat, negara beberapa Mullah itu seringkali melebih-lebihkan kemampuan militernya.

No comments:

Post a Comment