Dikutip dari AFP, motif serangan Jakrapanth sebab permasalahan utang. Ia memberondong shooting di mal Terminal 21 sampai beberapa puluh nyawa melayang-layang.
Kejadian berdarah ini diawali pada Sabtu (9/1) sore di dalam rumah seorang perwira senior saat Jakrapanth tembak tiga orang, salah satunya salah satunya seorang tentara. Sebelum lakukan laganya, Jakrapanth mengambil senjata dari gudang militer untuk memberondong beberapa orang di pusat kota.
Ia sempat juga memperlihatkan laganya itu lewat posting Facebooknya, yang memetakan serangan dari barak tentara ke mal kota. Tetapi motifnya tidak jelas. Peerapong Chatadee, salah seorang saksi bercerita adegan berdarah itu. Ia ikut selamatkan korban.
Baca Juga : Biaya Kuliah UM
"Saya tidak pernah lihat yang semacam ini," kata Peerapong Chatadee.
Tindakan Jakrapanth membuat Kota Korat menakutkan sepanjang 17 jam. Sesudah tembak dengan sadis di mal, Jakrapanth bersembunyi di mal.
Pasukan komando Thailand turun tangan lakukan pengepungan. Terdengar tembakan-tembakan saat pasukan komando Thailand mulai melumpuhkan aktor waktu masuk waktu fajar.
Jakrapanth pada akhirnya meninggal ditembak mati. Dinas keamanan Thailand selanjutnya menyerobot masuk ke lantai fundamen untuk melepaskan beberapa puluh pengunjung mal dari amukan tentara itu.
"Ia ditembak mati tiga puluh menit waktu lalu (200 GMT), " kata kepala Divisi Penindasan Kejahatan Jirabhob Bhuridej pada AFP.
Tidak hanya tewaskan 29 orang, momen berdarah ini melukai 42 masyarakat seputar, sembilan salah satunya jalani operasi.
Wakil Pertama Menteri Anutin Charnvirakul menjelaskan, dalam insiden ini, seorang perwira polisi yang mengambil sisi dalam serangan melumpuhkan pria bersenjata itu disampaikan meninggal.
"Ia sudah dipukul serta sayangnya, ia tidak dapat mengerjakannya," kata Anutin.
Baca Juga : Universitas Negeri Malang
Pertama Menteri Thailand Prayut Chan menyodorkan pertaruhan masalah motif amukan Jakrapanth. Bekas kepala militer itu menjelaskan Jakrapanth mengamuk sebab permasalahan pribadi masalah utang penjualan rumah untuk tentara. Disamping itu, menurut dia barak--tempat Jakrapanth mengambil senjata--sudah dijaga secara baik.
"Ini bukanlah kecerobohan. Kami tidak tinggalkan gudang persenjataan sendirian. Kami mempunyai orang yang mengawasinya," papar Prayut.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI pastikan tidak ada WNI sebagai korban. Plt Juru Bicara Kemlu Teuku Faizasyah menyarankan WNI yang ada di pusat Kota Korat untuk berhati-hati.
"Tidak ada WNI yang menjadi korban," kata Faizasyah.
No comments:
Post a Comment