Masalah plagiat yang menimpa calon rektor Kampus Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Prof Dr Soleh Hidayat, pada tahun 2010 mulai mendapatkan penolakan dari mahasiswa.
Baca juga: Jurusan di UNEJ
Ningsih, perwakilan Untirta Movement Community (UMC) mengatakan, mahasiswa Untirta menampik masalah plagiat Prof Soleh, karena bertentangan dengan dunia akademisi.
" Plagit dalam dunia akademis begitu bertentangan dengan Permenristek Dikti No 1 tahun 2015 mengenai Pengangkatan serta Pemberhentian Rektor/Ketua/Direktur Pada Perguruan Tinggi Negeri, " tuturnya, Selasa (2/6/2015).
Ditambahkan dia, pada Masalah 4 poin L tercatat jika kriteria untuk diangkat menjadi rektor tidak sempat lakukan plagiat seperti ditata dalam ketetapan ketentuan perundang-undangan.
" Oleh karena itu, dengan tegas kami menampik penyalonan Prof Soleh berubah menjadi salah satunya calon rektor, ” terangnya.
Ningsih menilainya, bila dilihat dari Permenristek Dikti itu, calon rektor pertahanan Sholeh Hidayat tidak bisa mencalonkan diri menjadi rektor.
“Kemenristek Dikti menjadi instansi paling tinggi yang akan mengolah pelaksanaan penentuan rektor yang dikerjakan oleh Kampus Sultan Ageng Tirtayasa diinginkan bisa selektif dalam proses penentuan tiga calon Rektor Untirta, " tegasnya.
Baca juga: Jurusan di UPI
Dia juga mengatakan, Soleh Hidayat ikut serta pada masalah Plagiat Karya Catat yang dikerjakan pada tahun 2010. Dalam akademisi, plagiat merupakan hal yang begitu dilarang, karena tidak mematuhi hak cipta.
“Tentu tidaklah seseorang plagiator yang patut untuk memimpin suatu instansi pendidikan paling tinggi ini. Kami menampik calon rektor plagiat, ” ujarnya.
No comments:
Post a Comment