Monday, March 16, 2020

Pulau Luzon Di-lockdown

Pemerintah Filipina putuskan untuk me-lockdown Pulau Luzon ditengah-tengah perubahan penyebaran virus Corona. Presiden FIlipina Rodrigo Duterte memerintah 1/2 populasi masyarakat Filipina tidak tinggalkan rumah.



Populasi masyarakat di Pulau Luzon sejumlah 55 juta orang, terhitung ibu kota Manila. Mereka diinstruksikan selalu untuk ada di dalam rumah untuk menahan penebaran virus Corona.

Dikutip AFP, Selasa 17/3/2020), Duterte memberi dukungan hal tersebut sebab karantina yang dikerjakan pada Minggu pada 12 juta orang Manila sudah tidak berhasil menghindari orang keduanya.

Baca Juga : Akreditasi Jurusan ITB

"Anda tidak punyai pilihan. Anda tetap harus ada di dalam rumah," tutur Duterte sambil menjelaskan kebijaksanaan ini akan berlaku pada Selasa ini hari serta akan menahan beberapa orang kerja atau memakai transportasi publik.

Duterte menjelaskan, warga tidak diamankan jika tidak ikuti instruksi itu. Tetapi, mereka akan ditahan sebab meremehkan peringatan.

Penetapan ini, masih meluluskan orang untuk keluar rumah beli keperluan inti serta pergi kerja untuk beberapa industri. Supermarket, apotik, klinik kesehatan, bank serta service fundamen lain tetap membuka.

Beberapa kritikus langsung secara cepat mengatakan prihatin atas aksi tangan-tangan berat di negara yang benar-benar siaga pada kekuasaan sesudah sekian tahun ada dibawah kediktatoran Ferdinand Marcos.

"Kami memerlukan jalan keluar medis serta bukan militer," kata barisan HAM Karapatan, menekan penambahan dalam pengujian massal, perawatan gratis serta distribusi beberapa barang seperti sanitiser tangan.

Baca Juga : Institut Teknologi Bandung

Masalah virus Corona di Filipina telah sampai 142 yang terkonfirmasi dengan 12 orang wafat.

Di hari Senin kendaraan mengantre selama satu km. di titik masuk di perimeter ibukota. Masyarakat Manila tiap hari bersama-sama untuk kerja memakai bis yang penuh sesak.

Duterte sudah memerintah ibukota ditutup semenjak hari Minggu, serta di hari Senin sejumlah besar mal kota - pusat kehidupan di negara itu - sudah pilih untuk ditutup.

Beberapa pemimpin lokal memulai menetapkan jam malam di sejumlah wilayah untuk menggerakkan orang supaya tinggal di dalam rumah.

No comments:

Post a Comment